Senin, 11 April 2011

PEROMPAK SOMALIA 


Siapakah komunitas yang bergerak terorganisir dalam perampokan di laut arab ini sebenarnya ? Setelah saya membaca tentang perompak somalia ternyata mereka awalnya adalah masyarakat biasa yang akhirnya berubah menjadi mengerikan akibat kondisi hidup yang susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari. Pergerakan mereka rapih sehingga berani menghadang dan merampok kapal-kapal besar bahkan mereka juga pernah menawan kapal besar yang berisi puluhan tank milik negara adidaya, walaupun itu sempat membuat kelompok mereka ketar ketir namun mereka tetap melanjutkan penyandaraan dengan syarat tebusan jutaan dolar, anggota mereka terdiri mulai dari mantan nelayan, mantan tentara perang saudara, dan ahli IT (Ilmu Tekhnologi).


Bahkan kini Indonesia menjadi korban perompakan oleh kelompok ini, sampai-sampai TNI di buat sedikit kalang kabut dan presiden SBY angkat bicara di media Televisi. Tepatnya pada tanggal 16/3 kemarin yang bertepat ada hari rabu kapal kargo sinar kudus di saat berlayar di pantai somalia, beberapa sumber menyebutkan ada sekitar 20 warga indonesia yang di jadikan sandera untuk di tebus oleh pihak pemerintah Indonesia, ada sekitar 30 hingga 50 orang dari perompak yang menyandra. kini kita hanya mampu menunggu sikap pemerintah, akankah TNI di turunkan untuk misi pembebasan atau pihak pemerintah memberikan uang tebusan yang berkisar ratusan miliyar?.


HAI BUNGA!


Ia bukanlah kumbang yang patut kau takuti,
ia hanya belalang yang bermain dengan ilalang,
ia juga lebih suka sendiri dari pada denganmu,
ia tahu kau takut kehilangan sarimu,
ia tinggalakanmu agar kau mekar dan besar,
ia paham kau kan bertanya tanya,
ia tahu kau jua kan  mencari-cari,
ia mengerti kau kan menangis,
ia arti kala kau kan sayup dengan atau tanpanya,
karena bukan karenanya kau layu dan mati,
melainkan waktumu untuk itu.



TEKAD

Sebuah Visi besar membutuhkan tekad baja yang harus di landasi ketrampilan-ketrampilan tersendiri, berupa konsep diri, yakni : 

-Aku diri : Berupa aku yang ku pahami,

-Aku sosial : Berupa aku di hadapan orang lain,

-Aku Ideal : seharusnya aku.

Belajar memahami diri sendiri bukan mudah bagi sebagian orang dari mulai mencoba berbicara di bawah alam bawah sadar, untuk contoh alam bawah sadar adalah ketika anda melihat es anda sudah tahu itu dingin. Dalam perjuangan memahami diri sendiri mungkin akan ada hal-hal aneh yang kadang id sebut gila oleh orang lain kan ia kerjakan sebagaimana orang-orang besar pun begitu, (Baca : perjalanan hidup orang-orang besar) . Intinya seluruhnya butuh perjuangan rapih agar kita besar dengan tekad matang dan baja.

Tekad inilah yang membedakan antara pecundang dan pejuang yang mengukir makna hidup, jika pecundang takadnya nol besar dan pejuang mempunyai tekad besar. Hal ini yang membuat saya tetap ingin melangkah memperkuat tekad karena kegagalan di sebuah kampus di mana saya kuliah, namun saya belajar untuk tidak menyerah karena hasil arti pecundang dan pejuang adalah di akhir babak hidupnya.  Suasana kampus baru yang lebih mudah di pandang hanya sebagai pencarian titel oleh sebagian orang akan ku buat dengan cara pandang berbeda, di kampus baru inilah saya mengaja huruf-huruf baru dan belajar agar tak masuk ke lubang yang sama yaknil hancurnya akademik pada nilai.

1 komentar: